1 Full Life: KAMI BERBICARA, BUKAN UNTUK MENYUKAKAN MANUSIA.
Nas : 1Tes 2:4
Setiap pengkhotbah menghadapi pencobaan untuk menyenangkan orang,
yaitu berusaha untuk diterima, dipuji, dan dimuliakan oleh orang lain (ayat
1Tes 2:6) dengan hanya memberitakan hal-hal yang tidak akan
menyinggung.
- 1) Menyerah kepada pencobaan ini bisa berarti membiarkan dosa dan
kesuaman di dalam jemaat (bd. Wahy 2:20; 3:15-16). Hal ini mungkin
juga meliputi pemakaian kata-kata yang merayu untuk memperoleh sumbangan
keuangan, tambahan anggota jemaat, kedudukan politik atau pujian orang
(ayat 1Tes 2:4-6).
- 2) Kalau hal ini terjadi, maka integritas dan kebenaran gereja Kristus
akan dirusaki sampai tidak dapat diperbaiki lagi. Karena itu adalah
penting bahwa dalam pemberitaan Injil, kita berusaha menyenangkan Allah
dan bukan manusia (1Kor 4:5; Gal 1:9-10;
lihat cat. --> Luk 1:17;
lihat cat. --> 2Tim 4:3-4;
lihat cat. --> 2Tim 4:4).
[atau ref. Luk 1:17; 2Tim 4:3-4]
2 Full Life: BETAPA SALEH, ADIL, DAN TAK BERCACATNYA KAMI.
Nas : 1Tes 2:10
Paulus tidak menerima pandangan yang keliru tentang "kekristenan
yang berdosa", yang menyatakan bahwa keselamatan yang disediakan oleh
Kristus dan penebusan oleh darah-Nya tidak cukup untuk menyelamatkan kita
dari perhambaan dan kuasa dosa. Ajaran yang tidak alkitabiah ini menyatakan
bahwa setiap hari semua orang Kristen akan berbuat dosa melawan Allah dalam
ucapan, pikiran, dan perbuatan sepanjang hidup di dunia ini. Bertentangan
dengan ajaran di atas,
- 1) Paulus menegaskan, berkenaan dengan kelakuannya sendiri di
tengah-tengah mereka, bahwa ia "saleh, adil, dan tak bercacat".
- 2) Paulus memanggil baik gereja maupun Allah sendiri sebagai saksi
bahwa kasih karunia Allah yang sudah cukup melalui Kristus telah
memungkinkan dia, sebagaimana dikatakannya di tempat lain, untuk
menyucikan dirinya "dari semua pencemaran jasmani dan rohani, dan dengan
demikian menyempurnakan kekudusan kita dalam takut akan Allah"
(2Kor 7:1; bd. 2Kor 1:12; 2:17; 6:3-10; 1Tes 1:5; 2Tim 1:3).